Skinpress Rss

Minggu, 19 Februari 2012

Perjalan Paguyuban SRI di Ngawi

0

Hasil produksi pertanian, khususnya pertanian padi dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sementara  itu sebaliknya biaya produksi dari tahun ke tahun semakin tinggi. Beberapa teknologi pertanian sudah berusaha diterapkan, baik oleh Dinas Pertanian Kab. Ngawi maupun yang diterapkan langsung oleh petani, bahkan pengembangan tanam benih hibrida pun menjadi tren saat ini, kebanyakan itu semua mereka lakukan hanya dengan satu tujuan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Jarang atau boleh dikatakan tidak pernah mereka berfikir bagaimana efek dari semua teknologi yang mereka pergunakan tersebut, utamanya penggunaan pupuk/pestisida kimia terhadap dirinya maupun hasil dari pertanian mereka.

Kamis, 16 Februari 2012

Perjalanan SRI

0


SRI (System of Rice Intensification) adalah cara budidaya tanaman padi yang intensif dan efisien dengan proses management sistem perakaran dengan berbasis pada pengelolaan: Tanah, Tanaman dan Air.

Cara tanam ini pertama di kaji di Jaringan IPPHTI yaitu di Kelompok Studi Petani (KSP) Tirtabumi Desa Budiasih Kecamatan Cikoneng Kab Ciamis Provinsi Jawa Barat, mulai bulan Pebruari 2000 oleh : Enceng Asikin, Euis Holisoh, Iik Mudrikah, Kuswara, Acep Koswara, Dede, Lili, dan Khoer. dengan memadukan praktek pemahaman Pembelajaran Ekologi Tanah (PET).

Informasi tentang SRI diterima dari penggagas SRI di Madagascar melalui FAO-IPM, sebagai bahan kajian dalam rangka meningkatkan kualitas sains petani. Saat ini SRI berkembang cukup baik. Pengkajian dan sosialisasi dilanjutkan oleh KSP: Tirtabumi, Cinta Alam, Turangga, Bunirasa, Alam Sejati, Tirtamukti dan Bumisejati.
Selamat datang di Komunitas budidaya Padi dengan metode SRI (System rice of Intensification)