GAGASAN

0


DASAR GAGASAN DAN PRAKTEK TANAM PADI METODE SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION)
 

PERSPEKTIF
Upaya meningkatkan pendapatan dari usahatani padi sawah sudah lama dilakukan, namun demikian dalam kenyataannya produksi padi saat ini cenderung menurun. Ada beberapa hal yang menyebabkan persoalan tersebut diantaranya adalah :
  1. Pertama, menurunnya kesehatan dan kesuburan tanah, kondisi ini perlu perbaikan karena : Tanah adalah sumber kehidupan. Kualitas dan keseimbangan tanah dengan kandungan: bahan organik, micro-organisme dan aktivitas biologi serta keberadaan unsur-unsur dan nutrisi adalah sangat penting untuk keberlanjutan pertanian, begitu juga dengan kesehatan manusia berhubungan langsung dengan kesehatan tanah. Persoalan menurunnya kesehatan tanah saat ini sedang dihadapi banyak petani namun demikian banyak dari mereka belum menyadarinya. Hal ini menyebabkan prilaku pelaku usahatani umumnya belum melibatkan unsur tanah dalam proses menentukan keputusan pengelolaan lahan maupun dalam hal pengendalian organisme pengganggu tanaman.
  2. Kedua, kecenderungan potensi padi untuk berproduksi lebih tinggi ternyata mandeg. dari beberapa pengalaman hal ini terjadi akibat dari proses budidaya yang belum memberikan kesempatan penuh pada padi untuk berkembang sesuai potensinya.
  3. Ketiga, penggunaan unsur kimia anorganik baik pupuk maupun pestisida pada umumnya semakin tinggi kecuali bagi petani yang telah mengikuti program PHT dan mempraktekan dilahannnya. Akibat penggunaan unsur kimia tersebut menyebabkan makro dan mikro-organisme yang ada dalam tanah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan aliran energi dari bawah ke atas permukaan tanah menjadi tidak seimbang. Keadaan ini menyebabkan suplai nutrisi dari tanah sangat kurang atau bahkan tidak ada maka pada akhirnya tanaman akan menunggu suplai makanan dari kimia anorganik yang ditebarkan oleh petani (melalui Urea, TSP, KCL, dll.) Sementara rantai makan menjadi putus akibatnya Musuh Alami (MA) hanya menunggu makanan dari keberadaan Hama. Karena jenjang hirarkhis MA lebih tinggi maka hama akan berkembang lebih pesat.
  4. Keempat, prilaku petani saat ini sudah jauh dari kearipan dalam memanfaatkan potensi lokal, misalnya jerami sebagai makanan micro-organisme dalam tanah kini lebih banyak dibakar atau dibiarkan saja, padahal ketika terjadi kerjasama dengan microorganisme akan memanfatkan untuk hidup dan berkembang biak dan dari hasil pengurainnya maka akan menghasilkan nutrisi bagi tanaman dan akan merubah sifat fisik tanah yang lebih baik.
Sebagai bahan kajian adalah apakah pelaku usaha tani menyadari semua persoalan diatas ?, oleh karena itu mungkin sudah saatnya kita melakukan proses penyadaran kesadaran tentang mulai rapuhnya alam pertanian kita, jangan biarkan terjadi proses penggurunan lahan pertanian.

Berkaitan dengan pengelolaan potensi yang ada, maka proses belajar diarahkan pada bagaimana petani mampu mengelola unsur agro-ekosistem sebagai sebuah potensi yang dapat dikembangkan, contoh kemampuan petani dalam pengelolaan unsur agroekosistem sebagai praktek pertanian yang ramah lingkungan :

MATAHARI:
Energi Matahari sangat potensial dan mendukung kehidupan di dunia ini, spesifik pengelolaan : 1) mengurangi persaingan antar tanaman sehingga proses fotosinthesis lebih sempurna, untuk itu dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam yang lebar dan tanam tunggal. 2) beberapa hama membutuhkan energi matahari tetapi dalam kondisi tertentu dapat menghambat pertumbuhan mereka, cara mengelolanya : misal untuk Hama Putih gulungan daun padi dibuka dengan alat penyabit dan tanah dikeringkan, kemudian untuk hama Wereng Batang Coklat merubah iklim mikro disekitar tanaman, agar panas matahari bisa masuk maka dilakukan penyuaian, dll.

TANAMAN :
Tanaman berpotensi untuk mempertahankan diri dari serangan hama dan penyakit jika tanaman tersebut sehat, agar tanaman sehat dapat dikelola : 1) menanam benih yang bermutu bukan benih yang berlabel, perlakuan pemupukan, 2) memberikan pupuk dengan kandungan unsur makro dan mikro yang seimbang. Pada umumnya pupuk anorganik hanya mengandung bahan tertentu, untuk itu pemberian pupuk organik akan mendukung tanaman untuk tumbuh lebih sehat.

MICRO-ORGANISME:
Agar micro-organisme dalam tanah berperan lebih baik maka perlu makanan yaitu dengan cara pemupukan oleh bahan pupuk organik, kemudian Micro-organisme akan mengurai dan memberikan dampak yang baik yaitu : menyediakan nutrisi bagi tanaman, menghasilkan humus yaitu tempat parkir unsur-unsur sebelum dimanfaatkan oleh akar tanaman, dan dari proses terurainya pupuk organik maka akan memberikan efek :
  1. Memiliki efek sebagai unsur gizi.
    • Merupakan sumber penyuplaian unsur kecil bersamaan unsur besar seperti : nitrogen, pottassium, asam silikat, kalsium. dsb.
    •Nitrogen yang terkandung dalam pupuk kompos dan pupuk kandang itu bersifat efek lambat,dan sangat besar efeknya sebagai nitrogen penyubur tanah.
  2. Berfungsi sebagai humus stabil
    •Memperbaiki sifat fisik tanah seperti mempertinggi peredaran udara maupun penembusan air dan memperlembut tanah, dsb.
    •Berfungsi mempertinggi daya menyimpan pupuk bagi tanah, mencegah terhanyutnya pupuk-pupuk, dan mengatur pembagian unsur-unsur gizi
    •Berfungsi sebagai material penyangga untuk memperlunak penghambatan oleh kadar asam tanah, kadar alkali, kelebihan zat asam dsb, dan mencegah material yang merugikan.
AIR dan OXYGEN
(ZAT ASAM) Pengelolaan air untuk pengendalian dapat dilakukan misalnya untuk pengendalian Penggerek Batang pada stadia pupa maka melakukan pengelaban agar pupa mati terendam. Sedang untuk pengelolaan oxygen melakukan pengaturan pengairan, pengeringan dan penyiangan, kegiatan ini berfungsi : menyuplai oxygen (zat asam) yang cukup dan memperbaiki pertumbuhan dan fungsi akar . dengan pengeringan pertumbuhan tinggi batang padi akan tertekan karena pengisapan nitrogen terbatasi, maka tangkai daun padi akan besar dan tebal, keras dan kuat, memiliki daya tahan terhadap serangan hama penyakit dan penyimpanan pati akan lebih aktif.

MACRO-ORGANISME (Cacing dan Serangga) Perlakuan pengurangan air dan pupuk organik akan berfungsi juga untuk menghidupkan makro-organisme misalnya Cacing, Cacing akan hidup aktif, ketika bahan organik banyak tersedia cacing akan memanfaatkannya, dalam aktivitas hidupnya cacing akan menggali lubang dan memindahkan bagian tanah bawah ke bagian permukaan tanah, dengan proses ini maka berfungsi merubah struktur tanah sehingga tercipta ruang-ruang dan dalam ruang-ruang tersebut akan tersedia udara / zat asam.

MUSUH ALAMI dan PENGURAI
Jika dilakukan pemupukan dengan “Pupuk Organik” dan tidak melakukan penyemprotan dengan Pestisida, maka daur energi akan berjalan dengan baik maka keberadaan musuh alami tidak hanya tergantung kepada keberadaan hama tetapi makanan MA akan tersedia dari serangga-serangga lain, misalnya dari golongan Chyromidae dan pengurai.

HAMA,
Jika hama dalam posisi populasi rendah maka hama akan berfungsi sebagai makanan musuh alami, untuk itu dari berbagai pengalaman misalnya hama Wereng Batang Coklat jika disemprot saat populasi rendah maka akan terjadi populasi akan berkembang dengan pesat, dan menimbulkan hoperburn.

TAWARAN SEBUAH GAGASAN
Mengatasi kompleknya persoalan usaha tani saat ini, sudah saat saatnya memposisikan petani sebagai manager dilahannya oleh karena itu maka petani perlu memahami dan meningkatkan kemampuannya dalam hal analisis, sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat dan menjadi ahli untuk lahannya sendiri, dengan demikian kemandirian petani akan tumbuh dan tidak akan terjajah oleh budaya instan, misalnya dalam hal pemupukan dan pengendalian petani akan mampu mempraktekan budidaya tanaman dengan input dari proses pengelolaan potensi lokal.
Untuk sampainya gagasan tersebut perlu adanya proses pembelajaran yang menitikberatkan pada hal-hal yang praktis dan hal-hal yang menyangkut kepentingan pembebasan, Agar petani mampu memahami realitas dunianya, dengan demikian petani menjadi lebih mandiri. Untuk itu dalam prakteknya proses pembelajaran menekankan pada 3 wilayah keberadaan manusia sebagai mahluk sosial yang berbeda satu sama lain, yakni wilayah: 
Pekerjaan, hubungan antar sesama manusia dan wilayah peran. Wilayah pekerjaan petani menyangkut masalah pengendalian terhadap lingkungan, secara teknis termasuk lingkungan sosial.

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Komunitas budidaya Padi dengan metode SRI (System rice of Intensification)