PET

0


Bagaimana memahami konsep-konsep  dalam praktek pemahaman yang menekankan pada hal-hal yang praktis dan menjadi alat pembelajaran bagi petani ? Pengalaman menunjukan bahwa petani yang menanam SRI sebelumnya mengikuti Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) lebih memahami akan konsep tanah sehat, lebih yakin dan minat untuk mencobanya lebih baik. Mengapa ? PET akan mengajak petani berpikir dan mampu melakukan uji-uji yang praktis terhadap sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah, dengan demikian mereka akan mempunyai pengalaman dan dasar dalam menganalisis dan mengambil keputusan pengelolaan lahannya.

Misalnya, ketika petani akan melakukan pemupukan dengan pupuk organik maka melakukan tersebut dengan alasan setelah melakukan uji pada lahannya dengan uji: Kemampuan Tanah Mengikat Air (KMA), Aerasi, dll. Ternyata lahannya memerlukan bahan organik, Kemudian petani melakukan pemupukan atas dasar faham akan fungsi bahan organik, proses dekomposisi, bagaimana cara penyediannya dan kapan saat pemberiannya, dengan demikian maka keputusan pengelolaanya akan tepat. Petani yang belum memahami konsep tanah yang sehat pada awal tanam, tanaman mereka daunnya kuning, biasanya gelisah dan ingin segera menaburkan pupuk anorganik, hal ini akan berbeda bagi petani yang sudah memahami proses PET, mereka akan tenang karena mereka paham bahwa pupuk organik memfunyai efek lambat dan tanaman akan berangsur hijau dan hijau sampai panen.


PENGANTAR SIFAT FISIK TANAH
Tanah merupakan sistem tiga pase yaitu padat,cair dan gas. Fase padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik atau mineral tanah, meliputi pasir debu dan liat. Komposisi dan interaksi fase tanah serta kesetabilan interaksi tersebut menyebabkan beberapa kondisi atau sifat pisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah antara lain : Kepadatan tanah, konsistensi kematangan tanah, kedalaman efektip,kadar air tanah, infiltrasi, ketahanan penetrasi, daya menahan air aerasi serta tekstur dan struktur tanah yang merupakan sifat utama fisik tanah.

Tekstur tanah merupakan komposisi pasir , debu dan liat yang membentuk susunan atau geometri tanah yang lebih besar(Sekunder) disebut struktur. Kedua sifat fisik tanah ini yang mempengaruhi sifat fisik lain termasuk kandungan dari bahan organik tanah. Peranan bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik tanah sangatlah besar. Sifat fisik tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik tanah selain struktur tanah dan kapasitas menahan air adalah aerasi, inpiltrasi dan draenase tanah. Sedangkan sifat fisik tersebut sangat berpegaruh terhadap tingkat produktivitas tanah dan kesubura tanah.

Tekstur tanah berubah dari waktu ke waktu tergantung masukan atau perubahan partikel tanah melalui pelapukan batuan tanah,erosi maupun sisa hasil dekomposisi bahan organik(humus). Sedangkan struktur tanah dipengaruhi oleh pengelolaan oleh petani. Kedua sifat fisik tanah tersebut akan berpengaruh terhadap kapasitas kemampuan tanah dalam menahan air serta sifat-sifat lainya. Melalui belajar memahami tanah,diharapkan peserta akan mengerti dan memahami unsur-unsur penyusun tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi hubugan timbal balik diantara unsur tersebut,hal ini akan berdampak terhadap prilaku berusaha tani dimasa yang akan datang.

Tujuan mempelajari sifat fisik tanah ini diantaranya:
  1. Mengetahui kondisi kemampuan tanah mengikat air, gerakan air dari bawah keatas yang dikenal dengan evaporasi,
  2. Pertukaran dan perputara udara yang terjadi pada tanah dan lingkungannya,mengembang dan mengerutnya tanah,
  3. Bahan-bahan penyusun tanah dan tingkat kepadatan tanah,
  4. Selain mengetahui pula peranan dan fungsi bahan organik tanah,
hal ini berdampak sekaligus merupakan bahan yang dapat mempengaruhi keputusan dalam pengkajian agroekosistem,sehingga kegiatanya mengutamakan kepada pembuktian yang menghasilkan data dan pakta melalui praktek uji sifat fisik tanah.perubahan yang terjadi pada sifat fisik tanah merupakan kondisi awal yang akan membentuk aktifitas mikrobiologi tanah,sehingga kompleksitasnya berpegaruh terhadap keberadaan nutrisi yang ada dan tersedia bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping nilai keberlanjutannya dapat dipertanggungjawabkan .

Hal ini ditandai dengan meningkatnya kesuburan kondisi tanah maupun indikator yang terjadi pada tanaman. Untuk pembuktian praktek uji pada sifat fisik tanah peserta dipasilitasi dengan proses sains ,hal ini beralasan karena adanya keterkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada tanah. Berikut adalah Proses sains dengan sistematika metoda sains (ilmiah) sekaligus sikap sains (ilmiah) :
  1. Masalah yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan,
  2. Dugaan yang mengarah pada pemecahan masalah,
  3. Rancangan untuk membuktikan dugaan,
  4. Obserpasi sebagai tindak lanjut dalam pemunculan data(fakta),
  5. Pengolahan data berupa analisa sebab akibat dari hasil data yang muncul,
  6. Kesimpulan yang merupakan hasil dari proses tersebut dan kemungkinan timbul masalah baru.

0 komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Komunitas budidaya Padi dengan metode SRI (System rice of Intensification)